Konflik sosial adalah perseteruan atau benturan fisik dengan kekerasan antara dua kelompok masyarakat atau lebih yang berlangsung dalam waktu tertentu serta berdampak luas yang menyebabkan ketidakamanan dan disintegrasi sosial.Pemetaan konflik merupakan teknik yang digunakan untuk merepresentasikan konflik secara visual dengan menempatkan pihak-pihak yang terlibat konflik dalam kaitannya dengan isu dan antar pihak itu sendiri. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi konflik sosial yang terjadi di Kecamatan Banjarmasin Utara dan menganalisis faktor yang menyebabkan konflik sosial di Kecamatan Banjarmasin Utara. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik Pengumpulan data yang digunakan adalah observasi lapangan, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis data model Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Jenis konflik sosial yang terjadi di Kecamatan Banjarmasin Utara didominasi Konflik agraria. Ada 3 kasus konflik sosial yang diklasifikasikan dominan yang terjadi di Kecamatan Banjarmasin Utara selama tahun 2022 ini yaitu, konflik sengketa kepengurusan kawasan makam Sultan Suriansyah, konflik kepemilikan lahan di Kelurahan Sungai Miai, Kuin Utara, Pangeran, Alalak Utara, Alalak Selatan, dan Kelurahan Antasan Kecil Timur, dan konflik agraria lainnya di Kelurahan Surgi Mufti. Penyebab konflik sengketa kepengurusan kawasan makam Sultan Suriansyah terjadi karena pihak ahli waris ingin mengambil alih pengelolaan wilayah makam Sultan Suriansyah sedangakan pengurus merasa mempunyai hak untuk mengelola kawasan tersebut. Konflik kepemilikan lahan di Kelurahan Sungai Miai, Kuin Utara, Pangeran, Alalak Utara, Alalak Selatan, dan Kelurahan Antasan Kecil Timur terjadi karena Overlapping kepemilikan lahan. Sedangkan penyebab konflik agraria di Kelurahan Surgi Mufti adalah pembangunan tembok yang menyebabkan jalan di gang menjadi menyempit.

Kata kunci: Pemetaan, Konflik, Konflik Sosial