DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Analisis Usahatani Jagung Hibrida Di Desa Kandangan Lama Kecematan Panyipatan Kabupaten Tanah Laut
PENGARANG:INSINUL RIKI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2023-10-10


 

Jagung hibrida atau jagung dengan benih unggul merupakan upaya pemerintah untuk mengembangkan budidaya jagung. Selain dikonsumsi, jagung juga dapat dijadikan pakan ternak. Penelitian ini bertujuan menganalisis biaya, penerimaan, keuntungan dan permasalahan serta solusi apa yang diberikan pada usahatani jagung hibrida di Desa Kandangan Lama Kecamatan Panyipatan Kabupaten Tanah Laut. Populasi terdiri dari 150 petani yang ada di Desa Kandangan Lama dan diambil sampel secara bertingkat yaitu sebanyak 30 orang petani. Dari hasil penelitian, diketahui ada 3 jenis kategori luas lahan yaitu lahan sempit, sedang dan luas. Biaya total usahatani jagung hibrida untuk lahan sempit, yaitu Rp 24.948.650/usahatani (Rp 14.101.413/ha), dan untuk penerimaan Rp35.113.846/usahatani (Rp19.846.956/ha) sehingga keuntungan yang diperoleh oleh petani lahan sempit Rp10.165.196/usahatani (Rp5.745.543/ha). Untuk lahan sedang, biaya total usahatani jagung hibrida sebesar Rp41.220.926/usahatani (Rp13.740.309/ha) dan penerimaan yaitu Rp61.688.571/usahatani (Rp20.562.857/ha), sehingga memperoleh keuntungan Rp20.467.645/usahatani (Rp6.822.548/ha). Sedangkan lahan luas, total biaya usahatani jagung hibrida yaitu, Rp56.765.300/usahatani (Rp13.515.547/ha) dan penerimaan yaitu sebesar Rp79.862.000/usahatani (Rp19.014.761/ha), sehingga diperoleh keuntungan yang diperoleh petani Rp23.096.700/usahatani (Rp 5.499.214/ha). Permasalahan yang dihadapi dalam penyelenggaraan usahatani jagung hibrida adalah kurangnya modal untuk pengadaan pupuk, kurangnya sarana alat mesin pertanian traktor roda 4 dan kualitas benih yang kurang baik.

 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI