Kawasan sumber daya lahan dan bentang alam karst dapat dimanfaatkan sebagai kawasan wisata khususnya ekowisata. Ekowisata menekankan pada pelestarian lingkungan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan melibatkan komponen pendidikan. Aktivitas penambangan membuat perbukitan karst di Desa Nateh rusak dan berkurang setiap tahunnya, penambangan di perbukitan tersebut akan berpotensi merusak alam yang ada. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan ekowisata karst di Desa Nateh Kecamatan Batang Alai Timur Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Jenis penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kuantitatif dengan metode survei. Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data kuantitatif primer dan sekunder yang diperoleh langsung di lokasi penelitian dengan menggunakan observasi, angket, dan wawancara serta data sekunder yaitu studi dokumentasi dan data dari pemerintah. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis SWOT. Hasil analisis SWOT yang dilakukan Obyek Ekowisata Nateh berada pada Kuadran I pada diagram SWOT, artinya Obyek Ekowisata Nateh mempunyai kekuatan dan peluang. Fokus strategi pada kuadran I adalah memanfaatkan seluruh kekuatan untuk memanfaatkan peluang sebanyak-banyaknya. Ekowisata Desa Nateh berada pada tahap keterlibatan dan tahap pengembangan dalam Teori Butler (1980), Siklus Hidup Kawasan Pariwisata dengan fakta di lapangan. Perlu adanya pengembangan dan peningkatan objek ekowisata karst di Desa Nateh agar dapat memberikan daya tarik tersendiri pada objek wisata untuk menarik wisatawan. perhatian wisatawan yang berkunjung. Peningkatan akses jalan memang perlu diperhatikan kembali oleh pemerintah daerah. perlunya pemandu lokal tetap untuk memudahkan wisatawan menjelajahi perbukitan karst dan perlunya petugas keamanan yang profesional.