Padi merupakan komoditas tanaman pangan yang menghasilkan sumber pangan utama untuk hampir seluruh penduduk di Indonesia. Seiring dengan bertambahnya pertumbuhan penduduk maka permintaan produksi padi semakin meningkat. Maka dari itu perlunya ketersediaan benih bermutu tinggi. Namun seiring berjalannya waktu benih berangsur-angsur akan mengalami kemunduran pada saat penyimpanan benih dari waktu ke waktu yang berakibat pada perubahan fisiologis benih. Salah satu cara untuk mengatasi kemunduran benih adalah dengan cara Biopriming yaitu mengatur kecepatan air masuk ke dalam benih menggunakan bahan organik dan mikroorganisme.

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola Faktorial dengan 12 kombinasi perlakuan ulangan sebanyak 3 kali sehingga terdapat 36 unit. Faktor pertama yaitu konsentrasi larutan daun kelor (K) yang terdiri dari 4 taraf yaitu KNO₃ (K0), larutan daun kelor 10%  (K1), larutan daun kelor 15%  (K2), larutan daun kelor 20% (K3). Faktor kedua adalah spesies Trichoderma harzianum dan Trichoderma viride yang terdiri dari 3 taraf yaitu tanpa Trichoderma (T0), Trichoderma harzianum  (T1),  Trichoderma viride  (T2). Menggunakan metode UKDdp (Uji Kertas Digulung didirikan dalam plastik sebanyak 50 butir tiap gulungan dengan total benih sebanyak 1800 butir.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Biopriming larutan ekstrak daun kelor dan Trichoderma spp. berpengaruh sangat nyata terhadap viabilitas dan vigor benih padi lokal varietas Siam Mayang yang telah mengalami kemundururan dan mampu meningkatkan daya berkecambah, keserempakan tumbuh, kecepatan tumbuh, indeks vigor dan potensi tumbuh maksimum.