Eceng gondok (Eichornia crassipes) adalah gulma air yang penyebarannya sangat cepat dan dapat merusak lingkungan sekitar. Karena kandungan nutrisi eceng gondok dapat bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman, pemanfaatannya sebagai kompos menjadi salah satu pilihan untuk mengurangi penyebarannya. Kompos yang mengandung bioaktivator memiliki potensi untuk mengurangi kandungan Iignin, cuka, protein, Iipid, pati, dan kemampuan mikroorganisme dalam menambat nitrogen. Bioaktivator dalam mengaktivasi kemampuan siklus tanah sebagai pengurai. Selain bioaktivator komersil yang sudah beredar di pasaran, ada juga produk yang dibuat oleh petani lokal yaitu EM Wahana Kalimantan. Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui sifat-sifat kompos eceng gondok yang dihasilkan dari bioaktivator EM Wahana Kalimantan dengan dekomposer EM4 dan M21 yang sejenis dan mengetahui sifat-sifat kompos eceng gondok dari beberapa bioaktivator sesuai dengan Standar Nasional Indonesia 19-7030-2004. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2023 sampai Mei 2023 di Rumah Bibit Jurusan Agroekoteknologi Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan 3 variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompos dengan penambahan EM Wahana Kalimantan memiliki hasil yang sama dengan EM4 dan Dekomposer M21, namun semua perlakuan tidak sesuai dengan SNI 19-7030-2004.