Pengendalian biaya pelaksanaan proyek merupakan suatu hal yang penting dan berpengaruh terhadap sistem cash flow kontraktor. Sehingga keuangan proyek perlu dikelola dengan sebaik-baiknya agar bisa mendapatkan keuntungan yang diharapkan. Sehingga perencanaan cash flow yang optimal dengan alternatif pembayaran proyek konstruksi yaitu antara lain, pembayaran dengan uang muka atau tanpa uang muka, pembayaran bulanan (monthly payment) dan pembayaran termin (progress payment). Tujuan penelitian ini adalah merencanakan cash flow pada Proyek Gedung Pelayanan BPKB Ditlantas Polda Kalsel.

Pada penelitian ini metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah penjadwalan proyek dengan membuat uraian dan urutan setiap kegiatan dalam aktivitas proyek. Dilanjutkan dengan menentukan durasi waktu untuk setiap aktivitas kemudian membuat diagram jaringan proyek dengan metode PDM sehingga di dapatkan dua kondisi penjadwalan yaitu EST (Earliest Start Time) dan LST (Latest Start Time). Setelah diagram jaringan proyek di dapat maka dilakukan analisis cash flow dengan sistem pembayaran termin menggunakan uang muka sebesar 20% pada kondisi penjadwalan EST (Earliest Start Time) dan LST (Latest Start Time).

Hasil dari analisis perencanaan cash flow dengan pembayaran termin menggunakan uang muka 20% menunjukkan bahwa kondisi penjadwalan yang memberikan keuntungan maksimum adalah kondisi penjadwalan EST (Earliest Start Time) dengan total pinjaman sebesar Rp. 3.700.000.000,00- dengan persentase keuntungan adalah sebesar 14% sedangkan untuk kondisi penjadwalan LST (Latest Start Time), total pinjaman adalah sebesar Rp. 3.000.000.000,00-, dengan persentase keuntungan adalah sebesar 10%.