Sentra produksi telur asin di Desa Kayu Bawang, Kecamatan Gambut,Kabupaten Banjar memiliki akar sejarah yang tidak terlepas dari budaya urangBanjar membuat makanan ringan seperti telur asin. Awalnya usaha telur asindilakukanturuntemurundanusahasampingan,ternyatakemudianmenjadipekerjaanutama.Tujuanpenelitianmenjelaskanperkembanganindustridankontribusi industri telur asin bagi ekonomi rumah tangga produsen telur asin diDesaKayuBawang,KecamatanGambut,KabupatenBanjartahun2000-2016.

Metode penelitian menggunakan metode sejarah dengan mengumpulkansumber-sumber lisan, tertulis maupun sumber benda peninggalan masa lampau.Penelitianini melaluitahap heuristik,kritik, interpretasidanhistoriografi.

HasilpenelitianmenunjukkanbahwaindustritelurasindiDesaKayuBawang,mengalamiperkembangantahun2000-2016.Industrirumahandiatursistem manajerial keluarga. Proses produksi meliputi penyortiran, pembersihan/pencucian, pembuatan adonan pembalut, pembalutan, penyimpanan, penyortiran,pematangan, penyortiran telur asin matang. Pada tahun 2000-an usaha telur asinmenggunakan modal sendiri, mengalami perubahan tahun 2012, modal didapatkandaribantuanpemerintahatauswasta,melaluibankataukoperasi.Inovasipengusaha industri telur asin meliputi proses produksi, sistem pengadaan bahanbaku serta pemasaran. Industri telur asin meningkatkan kesejahteraan produsen.Kesimpulanpenelitian,industritelurasinberkontribusipadapeningkatanekonomi rumah tangga produsen telur asin di Desa Kayu Bawang, KecamatanGambut,Kabupaten Banjar, tahun 2000-2016.

Katakunci:industri, kontribusi,kayubawang,telur asin.