Puskesmas menjadi salah satu fasilitas kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kefarmasian, salah satu kegiatannya yaitu pengelolaan sediaan dan BMHP. Kegiatan pengelolaan obat perlu dilaksanakan dengan baik karena dapat mempengaruhi kualitas dan ketersediaan obat di puskesmas. Apoteker memiliki tanggung jawab penting dalam pelaksanaan kegiatan pengelolaan obat di puskesmas sehingga pelaksanaannya perlu sesuai dengan standar pelayanan kefarmasian di puskesmas. Tujuan dari penelitian ini yaitu menghitung persentase dan menggambarkan pelaksanaan seluruh kegiatan pengelolaan obat dan BMHP oleh Apoteker di puskesmas wilayah Kalimantan Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan instrumen berupa kuesioner serta teknik pengambilan sampel secara quota sampling. Hasil dari 95 responden yang berasal dari Apoteker puskesmas Kalimantan Selatan menunjukkan persentase pelaksanaan kegiatan pengelolaan sediaan farmasi dan BMHP meliputi kegiatan perencanaan (92.06%), pengadaan (96.84%), penerimaan (94.04%), penyimpanan (88.77%), pendistribusian (60.53%), pemusnahan dan penarikan (85.79%), pengendalian (99.30%), dan administrasi (82.41%). Gambaran pelaksanaan kegiatan pengelolaan obat dan BMHP oleh Apoteker di puskesmas wilayah Kalimantan Selatan sendiri termasuk dalam kategori baik dengan persentase pelaksanaan sebesar 87.47%.

Kata kunci: Pengelolaan obat, Apoteker, Puskesmas