Penelitian ini melakukan evaluasi terhadap efektifitas pengaturan spektrum frekuensi radio di Kalimantan Selatan, Indonesia, dengan fokus pada peran dan efektivitas Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Banjarmasin. Spektrum frekuensi radio merupakan sumber daya terbatas yang semakin ramai dengan pertumbuhan teknologi nirkabel. Spektrum digunakan untuk berbagai aplikasi, dari penyiaran radio dan televisi hingga komunikasi nirkabel dan sistem navigasi. Karena permintaan penggunaan spektrum terus meningkat, pengaturan yang efektif diperlukan untuk mengoptimalkan penggunaan spektrum oleh publik. Penelitian ini mengeksplorasi berbagai aspek pengatruan frekuensi radio, termasuk identifikasi pelanggaran, penilaian kualitas layanan, serta tantangan dan kendala yang dihadapi dalam pengaturan frekuensi di wilayah Kalimantan Selatan. Dalam pengaturan Spektrum Frekuensi meskipun berbagai upaya dalam meningkatakn kualitas layanan spektrum frekuensi, masih terdapat ruang untuk peningkatan, terutama dalam hal pengawasan, koordinasi dengan para pemangku kepentingan, serta sosialisasi dan pembinaan kepada masyarakat. Penelitan ini juga menyoroti kebutuhan akan peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan teknologi untuk mengatasi tantangan operasional yang ada. Adanya jumlah pelanggaran yang tinggi, ketidakpuasan dari pengguna frekuensi, terjadinya pelanggaran yang berulang dan kendala keterbatasan operasional seperti peralatan, sumber daya manusia, dan pendanaan adalah faktor yang menjadikan pengaturan frekuensi radio di Kalimantan Selatan tidak efektif. Menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif melalui wawancara mendalam dan pengamatan dilapangan sebagai data primer dan data skunder berupa hasil kegiatan yang dilakukan oleh Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Banjarmasin. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2023.