Nadya Ade Putri, Kawin Anum Pisah Anum: Pernikahan Anak Dan Perceraian Di Desa Simpang Empat Sungai Baru, Asam-Asam. (Pembimbing Arif Rahman Hakim, S.S, M.A).

Pernikahan anak dan perceraian adalah fenomena yang banyak terjadi pada masyarakat di Desa Simpang Empat Sungai Baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor apa saja yang membuat anak memilih untuk menikah yang pada akhirnya bercerai. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik dari Miles dan Huberman yaitu tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa faktor yang membuat para anak memilih untuk menikah diakibatkan hamil di luar nikah, pola pikir yang kurang matang, perekonomian, dan jebakan cinta. Kecenderungan rumah tangga pasangan yang menikah dini tidak berlangsung lama disebabkan oleh pola pikir yang belum matang. Pengambilan keputusan bercerai didorong beberapa faktor, seperti perselingkuhan, campur tangan keluarga, kekerasan dalam rumah tangga, dan habis cinta. Teori AGIL menyatakan bahwa terdapat empat fungsi dalam masyarakat agar kehidupan masyarakat berjalan dengan stabil, yakni Adaptation, Goal Attainment, Integration, Latency. Rumah tangga pernikahan anak di Desa Simpang Empat Sungai Baru tidak dapat memenuhi komponen, yang terpenuhi hanya Adaptation sebab mereka dapat menyesuaikan lingkungan. Goal Attainment, Integration, dan Latency tidak terpenuhi karena tidak dapat mempertahankan pernikahan lalu bercerai dan juga kehilangan rasa kepercayaan. Berdasarkan dampak negatif yang ditimbulkan dari kawin anum maka sebaiknya kasus kawin anum lebih mendapatkan penanganan dari pihak-pihak terkait agar kasus serupa tidak terulang kembali.

Kata kunci: Remaja,Pernikahan dan perceraian, Pernikahan Usia Dini, Faktor penyebab Pernikahan Usia Dini.