Pengelolaan daerah aliran sungai merupakan aspek penting dalam pelestarian sumber daya alam. Fokus utamanya adalah perlindungan sumber daya hayati, tanah, dan air dari degradasi. DAS Tabunio yang dikelola BPDAS Barito telah meningkatkan lahan kritis sehingga berdampak pada ketersediaan air dan kesejahteraan masyarakat. Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2012, rehabilitasi DAS difokuskan pada kawasan dengan degradasi tinggi. Penanaman rehabilitasi DAS meliputi jenis tanaman seperti durian, kemiri, dan jambu mete. Namun kesesuaian lahan untuk tanaman jenis ini belum diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat atau kelas kesesuaian lahan tanaman durian ( Durio zibethinus ), kemiri ( Aleurites moluccana ), jambu mete ( Anacardium occidentale ) pada setiap unit lahan rehabilitasi DAS PT Borneo Indobara Desa Sungai Jelai. Penelitian ini dilakukan di DAS Tabunio, Kecamatan Tambang Ulang, Kabupaten Tanah Laut. Pengambilan sampel tanah dilakukan dengan metode purposive sampling dengan pengolahan data menggunakan metode tabulasi dan analisis data dilakukan dengan metode Matching. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  pada  satuan lahan 1 tanaman durian dan kemiri termasuk dalam kelas kesesuaian lahan marginal (S3) sedangkan satuan lahan 2 termasuk dalam  kelas Cukup Sesuai (S2). Pada satuan lahan 3 dan 4 termasuk dalam kelas sesuai marjinal (S3) dan pada satuan lahan 5 termasuk dalam kelas tidak sesuai saat ini (N1). Pada unit lahan 1 dan 2 ,  tanaman jambu mete  termasuk dalam kelas kesesuaian lahan yaitu Marginal Match (S3),  sedangkan  pada  unit lahan 3 dan 4 termasuk dalam kelas Kesesuaian Marginal (S3). Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi bagi PT Borneo Indobara dan PT Hutan Rindang Banua untuk menentukan pengelolaan hutan di kawasan tersebut.