Pembelajaran daring menuntut siswa untuk bisa belajar mandiri dengan mengikuti kemajuan teknologi saat ini. Tidak sedikit siswa merasa kesulitan memahami materi pembelajaran secara mandiri, salah satunya adalah matematika. Maka dari itu untuk membuat siswa tertarik belajar dan meningkatkan pemahaman belajar saat daring diperlukan adanya media video animasi pembelajaran. Metode peneilitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development) dengan model 4-D. Model ini terdiri dari 4 tahap pengembangan, yaitu define, design, develop, dan disseminate. Jenis data yang digunakan dalam pengembangan video animasi pembelajaran ini yaitu data kuantitatif (skor lembar validasi, skor lembar angket siswa, dan hasil belajar siswa) dan kualitatif (kritik dan saran validator terhadap video animasi pembelajaran yang dikembangkan). Hasil validitas materi oleh dua orang ahli adalah 82,69% dengan kriteria "valid". Hasil validitas video animasi pembelajaran oleh satu orang ahli video animasi adalah 100% dengan kriteria "sangat valid". Hasil kepraktisan dari video animasi pada kelas VII A adalah 74,9% dan pada kelas VII B 80,76%. Rata-rata Hasil kepraktisan dari kedua kelas adalah 77,73% dengan kriteria "praktis". Hasil belajar siswa kelas VII A yang berjumlah 29 subjek uji coba memperoleh nilai rata-rata 82,93 dengan kriteria efektif. Hasil belajar siswa kelas VII B yang berjumlah 27 subjek uji coba memperoleh nilai rata-rata 78,33 dengan kriteria efektif.  Dari penjabaran tersebut, video animasi pembelajaran memenuhi kriteria valid, praktis, efektif dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.