Pada kurun waktu tahun 1997-1998 negara-negara di kawasan Asean (Asia Tenggara) dan Asia Timur mengalami sebuah keadaan ekonomi yang buruk. Perekonomian buruk yang terjadi kepada dua kawasan wilayah tersebut dikarenakan adanya dampak negatif dari krisis moneter. Indonesia adalah salah satu negara yang terdampak paling parah, karena nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang Dollar Amerika Serikat yang merosot sangat tajam, utang luar negeri yang semakin besar serta harga bahan pokok yang naik tajam. Dari dampak yang buruk tersebut kemudian berpengaruh besar kepada kehidupan ekonomi masyarakat di negara Indonesia, termasuk para pedagang beras Pasar Lama Kota Banjarmasin yang terkena dampak buruk tersebut selaku salah satu aktor ekonomi yang berperan dalam pendistribusian beras kepada konsumen. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan mengenai latar belakang kehidupan pedagang beras Pasar Lama dan untuk mengetahui perkembangan kehidupan ekonomi dari para pedagang beras di Pasar Lama Kota Banjarmasin dari masa pasca krisis moneter pada tahun 1998-2018. Penelitian menggunakan metode sejarah, seperti heuristik, verifikasi, Interpretasi dan Historiografi. Teknik pengumpulan data melalui cara observasi langsung, observasi tidak langsung serta wawancara. Adapun sumber kepustakaan menggunakan sumber seperti buku, jurnal, skripsi dan sumber kepustakaan tertulis lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehidupan perekonomian dari para pedagang beras Pasar Lama semakin tahun semakin membaik, dibuktikan dengan pendapatan para pedagang beras pasar lama semakin membaik setiap tahun. Adapun latar belakang kehidupan dari para pedagang beras di Pasar Lama yang mempengaruhi mereka dalam bekerja sebagai pedagang beras Pasar Lama adalah latar belakang kehidupan pendidikan, keluarga dan agama. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perubahan yang baik tentang kehidupan perekonomian dari para pedagang beras Pasar Lama setelah krisis moneter berkahir.