Tindak pidana pencabulan pada anak menjadi tindak pidana yang sering terjadi di masyarakat. Secara yuridis pelaku tindak pidana pencabulan pada anak diancam pidana sebagaimana terdapat pada KUHP dan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Namun masih ditemukan pelaku tindak pidana pencabulan anak dinyatakan tidak bersalah sehingga diputus bebas sebagaimana terjadi pada putusan No.138/Pid.Sus/2019/PnSon. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui ketentuan mengenai putusan bebas dalam perkara tindak pidana pencabulan pada anak dan dasar pertimbangan Hakim dalam menjatuhkan putusan bebas terhadap pelaku tindak pidana pencabulan anak pada putusan Nomor138/Pid.Sus/2019/PN Son. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian normatif dengan tipe penelitian studi putusan pengadilan dan sifat penelitian preskriptif.

Menurut hasil dari penelitian skripsi ini menunjukkan bahwa: Pertama. ketentuan mengenai putusan bebas dalam perkara tindak pidana pencabulan pada anak ada dua halyaitu tidak terpenuhinya unsur-unsur tindak pidana pencabulan terhadap anak yang menyebabkan tidak terpenuhinya unsur pembuktian dalam undang-undang dan tidak terpenuhinya bukti di persidangan sebagaimana alat bukti yang telah ditetapkan Pasal 184 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana sehingga menyebabkan tidak memenuhi asas batas minimum pembuktian. Kedua, dasar pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan bebas terhadap pelaku tindak pidana pencabulan anak pada Putusan Nomor138/Pid.Sus/2019/PN Son didasarkan pada pertimbangan alat bukti yang dihadirkan di persidangan tidak cukup. Menurut analisa penulis dasar pertimbangan majelis hakim dalam menjatuhkan putusan bebas pada pelaku tindak pidana pencabulan terhadap anak kurang tepat.

Kata Kunci: anak, alat bukti, putusan bebas, tindak pidana pencabulan.