Religiusitas termasuk salah satu topik penting dalam kajian ilmiah tentang sastra di Indonesia. Tujuan penelitian ini yang pertama mendeskripsikan dimensi religiusitas pengetahuan dalam legenda datu-datu di Kabupaten Banjar. Kedua, mendeskripsikan dimensi religiusitas keyakinan dalam legenda datu-datu di Kabupaten Banjar. Ketiga, mendeskripsikan dimensi religiusitas ibadah dalam legenda datu-datu di Kabupaten Banjar. Keempat, mendeskripsikan dimensi religiusitas amal dalam legenda datu-datu di Kabupaten Banjar.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitiandeskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data penelitian ini diambil dari tuturan informan melalui kegiatan wawancara, observasi lapangan di makam datu-datu di Kabupaten Banjar yang peneliti ambil yakni Datu Abulung, Datu Kalampayan dan Datu Landak dan dokumen seperti buku yang berkaitan dengan Datu Abulung, Datu Kalampayan dan Datu Landak serta diambil dari akun media sosial youtube.Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi, wawancara dan perekeman membaca dokumen yang terkait dengan religiusitas dalam legenda Datu Abulung, Datu Kalampayan dan Datu Landak di Kabupaten Banjar.

Berdasarkan hasil penelitian ini ditemukan religiusitas dari dimensi ilmu pengetahuan sejumlah 22 kutipan yang berkaitan dengan tingginya tingkat ilmu keagamaan yang dimiliki oleh Datu-Datu di Kabupaten Banjar yaitu mereka orang yang sangat rajin menuntut ilmu-ilmu agama kepada banyak guru, tidak hanya belajar di dalam daerah saja menuntut ilmu, mereka juga pergi ke luar negeri yakni ke kota Mekkah dan Madinah. Dimensi keyakinan sejumlah 14 kutipan yang yaitu Datu Abulung Yang rela dihukum mati demi mempertahankan keyakinannya dan Datu kalampayan mengarang kitab tentang tauhid kepada Allah SWT. Dimensi ibadah sejumlah 14 kutipan yang berisi datu-datu saking rajinnya beribadah seperti sholat, puasa dan berzikir, mereka mengerjakannya dengan cara berkhalwat yaitu beribadah di tempat yang sepi dari keramaian manusia. Dimensi amal sejumlah 17 kutipan yang berisi datu-datu sudah menebarkan manfaat di limgkungan sekitarnya selain mengajarkan ilmu agama, mereka juga membantu masyarakat dengan membuka lahan pertanian dan perkebunan bagi masyarakat sekitar.