Sebuah representasi positif terhadap laki-laki mencakup gambaran mental atau visual yang timbul dari kata-kata, frasa, atau kalimat dalam karya sastra yang memancarkan keindahan, keteraturan, dan ketiadaan sifat jahat. Sebaliknya, gambaran negatif terkait pria muncul dari kata-kata, frasa, atau kalimat dalam karya sastra yang kurang menyenangkan dan terkait dengan perilaku yang tidak bermoral. Novel "Ayah"' sebagai sebuah karya, menjadi bahan penelitian yang layak karena dapat memberikan pemahaman mendalam tentang makna hidup, terutama dalam konteks perjuangan seorang ayah yang berupaya menciptakan kehidupan yang sempurna bersama keluarganya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskritif, di mana data yang dihasilkan berupa kutipan kata-kata. Dalam metode ini, peneliti melakukan pencarian, penyusunan, klasifikasi, analisis, dan interpretasi data. Citra laki-laki dalam penelitian ini merujuk pada gambaran karakter, sikap, atau perilaku individu tertentu yang dimainkan oleh tokoh pria, baik sebagai tokoh utama maupun tokoh tambahan, dalam novel "Ayah" karya Andrea Hirata. Analisis cerita ini melibatkan hubungan tokoh dengan Tuhan, manusia lain, masyarakat, diri endiri, alam, serta dampak citra tokoh terhadap tokoh lainnya, sesuai dengan hasil analisis yang telah dilakukan.