Kata Kunci : Pelanggaran Prinsip Kerja Sama, Stand Up Comedy

Bahasa merupakan sarana komunikasi antar penutur dan mitra tutur,
penggunaan bahasa yang baik menentukan penyampaian informasi yang jelas.
Salah satunya pertunjukan Stand Up Comedy. Hiburan yang memiliki humor
tinggi ini dapat memicu kelucuan dan kegelian pendengarnya. Penelitian ini
difokuskan untuk mendeskripsikan pelanggaran prinsip kerja sama dalam
Pertunjukkan Stand Up Comedy. Secara lengkap dan mendetail dituangkan
dalam prinsip kerja sama oleh Grice (1975) yang meliputi empat maksim,
yakni (1) maksim kuantitas (maxim of quantity) adalah penutur memberikan
kontribusi yang cukup atau yang diperlukan lawan penutur, (2) maksim
kualitas (maxim of quality) adalah penutur memberikan tuturan yang
sebenarnya dengan didasari bukti-bukti yang memadai, (3) maksim relevansi
(maxim of relevance) adalah penutur memberikan kontribusi yang relevan, dan
(4) maksim cara atau pelaksanaan (maxim of manner) adalah penutur harus
berbicara langsung, tidak ambigu, tidak berlebihan, serta runtut. Oleh karena
itu, penelitian ini berlatar belakang untuk mengetahui pelanggaran prinsip
kerja sama yang terdapat dalam pertunjukkan Stand Up Comedy.
Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sadap
dan teknik catat.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis tentang pelanggaran prinsip
kerja sama, disimpulkan dari 11 video yang dijadikan data dalam penelitian
ini terkandung 38 pelanggaran. Pelanggaran prinsip kerja sama yang paling
dominan pengarang dalam video Stand Up Comedy ada dengan klasifikasi 11
maksim kuantitas (Maxim Of Quantity), 9 maksim kualitas (Maxim Of
Quality), 8 maksim relevansi (Maxim Of Relevance), dan 10 maksim cara atau
pelaksana (Maxim Of Manner).