Dalam pertandingan Taekwondo tidak jarang dijumpai beberapa kelalaian wasit saat memimpin jalannya pertandingan yang menyebabkan kerugian/cedera  bagi pemain/taekwondoin. Seperti wasit yang tidak meng-kalryoe ketika salah satu pemain memukul wajah pemain lain dalam pertandingan, terlambat meng-kalryeo saat salah satu pemain menendang dengan telak kepala lawan sehingga menyebabkan yang terkena tendangan menjadi terhuyung-huyung lalu menjadi lengah terhadap serangan lawan, terlambat meng-kalryeo saat salah satu pemain sudah terjatuh, tidak meng-kalryeo saat salah satu pemain menendang bagian bawah yang seharusnya itu adalah pelanggaran. Kelalaian wasit yang mengakibatkan atlet cedera dalam pertandingan Taekwondo selama ini seolah – olah dianggap hal yang biasa dan dibiarkan begitu saja. Oleh karena itu penelitian hukum ini mengkaji dan menganalisis mengenai pertanggunganjawaban pidana kelalaian wasit dalam pertandingan Taekwondo yang mengakibatkan atlet cedera. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif menggunakan pendekatan perundang - undangan dengan menggunakan bahan hukum primer, sekunder dan bahan non hukum.

Kelalaian wasit yang mengakibatkan atlet cedera dalam pertandingan Taekwondo merupakan kealpaan akibat yang artinya suatu peristiwa pidana jika akibat dari kealpaan itu sendiri sudah menimbulkan akibat yang dilarang oleh hukum pidana, dalam hal ini adalah cedera/luka sedemikian rupa yang dialami oleh atlet dalam pertandingan Taekwondo. Surat pernyataan yang berisi kesediaan untuk menanggung segala risiko dan untuk tidak menuntut pihak manapun atas segala risiko atau kerugian selama pertandingan termasuk dalam alasan penghapus pidana di luar undang – undang  yaitu izin dalam hal ini termasuk alasan pembenar. Izin pihak korban merupakan dasar peniadaan pidana karena ketiadaan unsur kesalahan.

Kata kunci : Pertanggungjawaban Pidana, kelalaian, wasit, pertandingan Taekwondo