Banjir dianggap sebagai salah satu ancaman utama bagi peradaban manusia. Sistem deteksi dan peringatan otomatis potensi banjir sangat penting sebagai dasar referensi yang tepat untuk pengambilan keputusan dan perencanaan yang baik bagi pemangku kepentingan. Namun, pada sistem perigatan terdapat permasalahan berupa sistem yang dapat memberikan false alarm sehingga dapat menyebabkan kepanikan bagi pengguna. Untuk mengatasi hal tersebut, kami mengusulkan pendekatan Artificial Intelligence dengan model Fuzzy Logic tipe Mamdani. Model ini cocok untuk mengatasi permasalahan false alarm  dengan menangani ketidakpastian yang terjadi yang memungkinkan sistem untuk membuat keputusan yang lebih adaptif terhadap variasi dan fluktuasi data. Penelitian ini menggunakan variabel suhu, kelembaban, curah hujan dan tinggi air sebagai masukan logika fuzzy. Metode pengambilan dilakukan dengan konsep Internet of Things (IoT) dengan sensor suhu dan kelembaban AM2320, sensor curah hujan TBRG dan sensor ultrasonik JSN-SR04T. Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa tingkat error suhu dan kelembaban sensor AM230 sebesar 0,00492% dan 0,16815%, curah rujan sensor TBRG sebesar 0,01460% dan tinggi air dari sensor ultrasonik JSN-SR04T sebesar 0,02377%. Tingkat akurasi logika fuzzy tipe mamdani pada penilitian ini sebesar 96,95% dengan F1-score sebesar 0,953.