DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Analisis Usahatani Pemanfaatan Lahan Kering di Lahan Peremajaan Karet Pola SUPRADIN (Sistem Usaha Perkebunan Karet Rakyat Diversifikasi dan Integrative) Usaha Tanaman Cabai Besar, Tomat dan Padi Gogo di Kabupaten Tabalong
PENGARANG:SOLEH
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2024-01-03


Tanaman semusim yang menjadi tumpang sari dari model peremajaan SUPRADIN pada tanaman karet di Kabupaten Tabalong adalah tanaman padi gogo dan tanaman tomat. Komoditas padi gogo, tomat dan cabai besar merupakan tanaman yang sangat cocok untuk di tanam di wilayah dataran tinggi, sehingga hal ini sesuai dengan kondisi lahan di wilayah Kabupaten Tabalong.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur biaya, pendapatan dan keuntungan usahatani tanaman padi gogo, tomat dan cabai besar sebagai tanaman sela di lahan kering pada tanaman karet pola SUPRADIN (Sistem Usaha Perkebunan Karet Rakyat Diversifikasi dan Integrative) di Kabupaten Tabalong. Selain itu juga bertujutn untuk menganalisis kelayakan usahatani usahatani tanaman padi gogo, tomat dan cabai besar sebagai tanaman sela di lahan kering pada tanaman karet pola SUPRADIN (Sistem Usaha Perkebunan Karet Rakyat Diversifikasi dan Integrative) di Kabupaten Tabalong.

Penelitian ini akan dilaksanakan di lahan peremajaan karet milik petani di Kabupaten Tabalong. Adapun persiapan dan pelaksanaan penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Oktober 2022 sampai dengan Maret 2023. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 150 responden. Jumlah responden tersebut diambil pada n desa yang melaksanakan peremajaan karet dengan pola SUPRADIN dengan tanaman semusim yang diusahakan berupa tanaman tomat, padi gogo dan cabai besar yakni Desa Usih dan Desa Argomulyo yang terletak di Kecamatan Bintang Ara, Desa Ribang yang terletak di Kecamatan Muara Uya, Desa Bongkang dan Desa Wirang yang terletak di Kecamatan Haruai, serta Desa Solan yang terletak di Kecamatan Jaro. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yakni analisis biaya, pendapatan, dan keuntungan, serta analisis kelayakan dengan menggunakan pendekatan Revenue Cost Ratio (RCR).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya usahatani padi gogo yang dikeluarkan oleh petani karet pola SUPRADIN yakni sebesar Rp 9.312.447/ha, dengan pendapatan sebesar Rp 13.662.540/ha, serta keuntungannya sebesar Rp 6.841.930/ha. Pada usahatani tomat biaya usahatani yang dikeluarkan sebesar Rp 34.195.357/ha, dengan pendapatan sebesar Rp 54.726.372/ha, serta keuntungannya sebesar Rp 34.599.528/ha. Sedangkan biaya usahatani cabai besar yakni Rp 43.977.327/ha, dengan pendapatan sebesar Rp 97.258.483/ha, serta keuntungan sebesar Rp 74.392.969/ha. Usahatani padi gogo, usahatani tomat dan cabai besar layak untuk diusahakan. Nilai RCR usahatani cabai besar yakni 2,69, artinya setiap Rp 1 biaya usahatani yang dikeluarka memberikan penerimaan sebesar Rp 2,69. Nilai RCR usahatani tomat sebesar 2,03, artinya setiap Rp 1 biaya usahatani yang dikeluarkan memberikan penerimaan sebesar Rp 2,03. Sedangkan nilai RCR usahatani padi gogo sebesar 1,76, artinya setiap Rp 1 biaya usahatani yang dikeluarkan memberikan penerimaan sebesar Rp 1,76.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI