Analisis kesehatan koperasi aspek kinerja keuangan dilakukan untuk mengetahui kemampuan koperasi dilihat dari kesehatan keuangan dan manajemennya yang telah dilaksanakan oleh koperasi. Pengukuran kesehatan koperasi bermanfaat bagi pengambil keputusan dalam melanjutkan usahanya agar lebih maju dan berkembang, sehingga tujuan koperasi dapat tercapai dengan baik. Permasalahan yang terjadi pada beberapa koperasi di Kota Banjarmasin dilihat dalam keuangannya yaitu, adanya kredit macet, pinjaman yang tidak didukung oleh agunan, SHU yang diperoleh selama tahun berjalan mengalami penurunan, masih adanya koperasi yang tidak melakukan RAT, dan ada beberapa koperasi yang tidak pernah melakukan penilaian kesehatan koperasi pada aspek kinerja keuangan. Oleh karena itu diperlukannya pemeriksaan kesehatan koperasi ini dan peneliti melakukan pemeriksaan kesehatan koperasi berdasarkan aspek kinerja keuangan. Kemudian didapatkan 21 sampel dengan kategori Koperasi Simpan Pinjam (KSP) dan Koperasi yang memiliki Unit Simpan Pinjam (USP) serta tergolong koperasi aktif melalui teknik purposive sampling. Pemeriksaan kesehatan koperasi dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No.9 Tahun 2020 tentang pengawasan koperasi dan berpedoman pada Petunjuk Teknis Deputi Bidang Perkoperasian Nomor 15 tahun 2021 tentang Pedoman Kertas Kerja Pemeriksaan Kesehatan Koperasi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data yang digunakan yaitu metode dokumentasi, dengan data Laporan Keuangan Koperasi tahun buku 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa koperasi berdasarkan Kinerja Keuangan di Kota Banjarmasin Tahun Buku 2022, maka diambil kesimpulan bahwa koperasi di Kota Banjarmasin berdasarkan Kinerja Keuangan  dikategorikan sehat, karena mendapat skor akhir sebesar 1558,33. Skor tersebut ditinjau dari aspek kinerja keuangan dari 21 koperasi berdasarkan rasio-rasio dalam kinerja keuangan.

Kata Kunci : Koperasi, Kesehatan Koperasi, Kinerja Keuangan