Kain sasirangan merupakan industri tekstil khas dari Kalimantan Selatan.

Pengolahan kain sasirangan diproduksi dalam skala rumahan (home industry)

sehingga pengerjaannya masih dilakukan secara tradisional yang menyebabkan

air limbah sasirangan hasil pengolahan belum dilakukan upaya pengolahan. Air

limbah sasirangan yang dihasilkan memiliki kandungan pencemar seperti COD

dan Amonia dengan nilai kandungan masing-masing sebesar 823 mg/L dan 10

mg/L. Alternatif pengolahan yang dapat diterapkan yaitu dengan metode adsorpsi

menggunakan adsorben berupa biochar tandan kosong kelapa sawit yang

berperan untuk menyerap adsorbat pada air limbah sasirangan. Penelitian ini

bertujuan untuk menganalisis karakteristik  biochar tandan kosong kelapa sawit,

menganalisis penyisihan konsentrasi COD dan Amonia, serta menganalisis

pengaruh penggunaan variasi dosis. Penelitian ini dilakukan dalam skala

laboratorium dengan variasi dosis yang digunakan yaitu 0 gram, 9 gram, 11

gram, dan 13 gram serta pengulangan sebanyak 3 kali menggunakan biochar

tandan kosong kelapa sawit yang telah lolos ayakan 200 mesh. Proses adsorpsi

menggunakan waktu kontak selama 150 menit dan kecepatan pengadukan 150

rpm menggunakan rotary shaker. Hasil penelitian menunjukkan biochar tandan

kosong kelapa sawit memiliki pH 9,8, kadar air 5,43% dan kadar abu 9,45 maka

nilai tersebut memenuhi syarat sesuai dengan SNI 06-3730-1995 sehingga dapat

digunakan sebagai adsorben dalam penyisihan COD dan Amonia pada air

limbah sasirangan dengan penyisihan masing-masing sebesar 45,55% dan

98,67%. Berdasarkan analisis statistik dengan menggunakan uji non-parametrik

yaitu uji Wilcoxon didapatkan hasil bahwa adanya penggunaan variasi dosis

mempengaruhi kinerja dari biochar tandan kosong kelapa sawit terhadap

penyisihan konsentrasi COD dan Amonia.  

Kata kunci: Adsorpsi, Biochar, COD, Amonia, Sasirangan