ABSTRAK

KORELASI KADAR MASSA OTOT DAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN YANG MENJALANI HEMODIALISIS RUTIN

Angger Ariewardana

Penyakit ginjal kronis (PGK) didefinisikan sebagai kerusakan ginjal atau penurunan laju filtrasi gromerulus yang terjadi selama 3 bulan atau lebih bermanifestasi sebagai kerusakan ginjal dan memerlukan terapi pengganti ginjal yaitu hemodialisis. Penderita PGK sering mengalami ketidakseimbangan energi akibat anoreksia yang meningkatkan kebutuhan energi sementara asupan energi cadangan habis. Kadar massa otot berfungsi sebagai organ penggerak tulang. Massa otot dapat diukur salah satunya dengan menggunakan alat BIA (Bioimpedance analysis). Rendahnya massa otot kerap dihubungkan dengan rendahnya kualitas hidup. Kualitas hidup merupakan penilaian beberapa aspek dalam kehidupan. Terapi hemodialisis akan mempengaruhi kualitas hidup meliputi kekurangan energi, kelelahan, dan stress. Kualitas hidup dapat diukur salah satunya menggunakan kuesioner SF-36. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi kadar massa otot dan kualitas hidup pasien hemodialisis rutin di RSUD Ulin Banjarmasin. Metode penelitian menggunakan observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan subjek dengan simple random sampling sebanyak 60 subjek. Pengambilan data dilakukan dengan pengukuran dan wawancara langsung kadar massa otot dan kualitas hidup. Analisis data menggunakan uji normalitas Komolgorov-Smirnov dan dilanjutkan dengan uji korelasi Pearson. Hasil analisis data terdapat korelasi bermakna kuat (p=0,000, r=0,706). Hasil penelitian menyimpulkan kadar massa otot terdapat korelasi bermakna dengan kualitas hidup pasien hemodialis di RSUD Ulin Banjarmasin.

Kata-kata kunci: Massa otot, kualitas hidup, hemodialisis, BIA (bioimpedance analysis), kuesioner QOL Short form-36.