ABSTRAK

            Pagat adalah salah satu desa di Kecamatan Batu Benawa, Hulu Sungai Tengah. Jembatan Barabai – Pagat merupakan satu – satunya akses menuju objek wisata Pagat dan sekitarnya. Kondisi Jembatan Barabai – Pagat yang menghubungkan Kecamatan Batu Benawa dengan Kota Barabai itu tampak berlobang dan permukaan aspalnya terkelupas. Jembatan ini terakhir di rehabilitasi pada tahun 1988 sehingga kondisi jembatan dianggap tak layak lagi. Oleh karena itu jembatan ini perlu direhabilitasi sehingga diperlukan perancangan bangunan bawah jembatan yang aman dan stabil untuk menahan gaya-gaya yang bekerja.

            Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan struktur bawah jembatan ini adalah SNI 1725-2016 tentang Pembebanan untuk Jembatan. Untuk perencanaan pondasi Jembatan Barabai – Pagat dipilih rancangan pondasi dengan jenis pondasi sumuran (caisson) yang mampu menahan gaya horizontal yang lebih besar dan satu tiang tunggal pondasi sumuran dapat meggantikan suatu grup tiang pancang.

            Hasil perancangan struktur bawah jembatan ini menggunakan pondasi sumuran yang memiliki kedalaman 5 meter dengan diameter tiang 2 meter sebanyak 6 buah. Dari data N-SPT yang telah dikoreksi dan dilakukan analisis berdasarkan metode Terzaghi didapat daya dukung ultimit (Qu) sebesar 3683,05 ton yang telah memenuhi daya dukung ijin (Pall) sebesar 1052,30 ton.

Kata kunci : pondasi sumuran, pembebanan untuk jembatan, korelasi