Penelitian ini bertujuan antara lain yakni untuk ; 1) Mengidentifikasi dampak banjir  terhadap tingkat risiko sumberdaya pertanian jeruk siam banjar. 2) Mengidentifikasi bentuk pilihan adaptasi yang dilakukan oleh petani jeruk siam banjar dalam menghadapi banjir. 3) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi biaya pemulihan petani jeruk siam banjar dalam menghadapi banjir. 4) Menganalisis dampak banjir terhadap pendapatan rumah tangga petani jeruk siam banjar. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cerbon Kabupaten Barito Kuala dari bulan agustus 2022 hingga april 2023. Sampel yang diambil sebanyak 60 petani jeruk yang terdampak banjir. Analisis data yang digunakan dengan menggunakan matriks risiko sumber daya pertanian, analisis deskriptif, analisis regresi Cobb-Douglas, dan analisis pendapatan usahatani.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar petani jeruk di Kecamatan Cerbon berada pada risiko moderat sebanyak 60% petani jeruk, sisanya 5% risiko rendah dan 35% risiko tinggi. Pilihan adaptasi yang dilakukan petani jeruk secara berurutan dari yang terbesar ke yang terkecil yakni (i) menyiapkan bibit untuk penyulaman ; (ii) melakukan pengaturan tata air ; (iii) penambahan tinggi tukungan/baluran ; (iv) pemangkasan ranting ; (v) melakukan teknik pemulsaan ; (vi)  penambahan jenis pestisida ; serta (vii) menambah intensitas penyemprotan pestisida. Terdapat tiga variabel bebas yang miliki pengaruh nyata teradap biaya pemulihan usahatani jeruk, yakni terdiri dari pendapatan rumah tangga non jeruk siam banjar, tingkat kerusakan usahatani jeruk siam banjar, serta luas lahan pertanian. Struktur pendapatan rumah tangga petani jeruk pada tahun 2022 setelah terjadi banjir terdiri dari on-farm yakni sebesar 61,28%, kegiatan non-farm sebesar 29,65%, serta off-farm sebesar 9,06%.