Bonus demografi merupakan suatu keuntungan ekonomis yang disebabkan meningkatnya proporsi penduduk usia produktif yang ada dalam masyarakat. Bonus demografi tercermin dari rasio ketergantungan yang merupakan perbandingan antara banyaknya penduduk usia nonproduktif (usia di bawah 15 tahun dan usia 65 tahun keatas) dengan banyaknya penduduk usia produktif (usia 15-64 tahun). Provinsi Kalimantan Selatan sendiri memiliki angka rasio ketergantungan yang relatif lebih tinggi dari angka nasional yakni sebesar , sehingga Kalimantan Selatan perlu melakukan upaya untuk menurunkan rasio ketergantungan untuk dapat memaksimalkan momentum bonus demografi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh umur harapan hidup, tingkat prevalensi kontrasepsi, pernikahan usia muda, morbiditas, keluhan kesehatan dan IPM terhadap rasio ketergantungan di Kalimantan Selatan periode 2015-2022. Metode analisis yang digunakan adalah regresi data panel dengan menggabungkan antara data ­cross section dan time series. Hasil dari penelitian ini, model regresi data panel terbaik ialah menggunakan Random Effect Model (REM). Secara simultan diperoleh hasil bahwa variabel morbiditas dan IPM berpengaruh terhadap rasio ketergantungan serta mampu menjelaskan variabel terikatnya sebesar , dan  dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam model. Secara parsial morbiditas dan IPM berpengaruh terhadap rasio ketergantungan.Sedangkan umur harapan hidup, tingkat prevalensi kontrasepsi, perkawinan usia muda dan keluhan kesehatan tidak berpengaruh terhadap rasio ketergantungan.

Kata kunci: Bonus Demografi, Rasio Ketergantungan, Regresi Panel