DIGITAL LIBRARY



JUDUL:HUBUNGAN ANTARA HbA1c DENGAN KEJADIAN NEUROPATI PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI FASKES PRIMER DAN FASKES RUJUKAN
PENGARANG:RAUDHA RIZKIAFILLAH
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2024-01-08


Diabetes melitus (DM) merupakan kondisi kronis terjadinya peningkatan kadar glukosa yang dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi makrovaskuler dan mikrovaskuler seperti neuropati diabetik yang dapat terjadi pada 30-50% penderita DM. HbA1c merupakan salah satu parameter yang dapat menandakan peningkatan kadar glukosa darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara HbA1c dengan kejadian neuropati pada pasien DM di faskes primer dan rujukan. Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan potong lintang menggunakan data di pangkalan data Borneo Wetland Study on Diabetes 2 (BEST DIAB 2) di Poliklinik Endokrin RSUD Ulin Banjarmasin tahun 2019-April 2023. Pasien DM di faskes primer dipilih sebanyak 83 orang dengan metode total sampling dan 83 data pasien DM di faskes rujukan dengan metode simple random sampling. Data dianalisis menggunakan uji Chi square dengan perangkat lunak SPSS versi 26. Data deskriptif menunjukan pasien dengan kadar HbA1c >7% sebanyak 68 orang (81,9%) pada faskes primer dan 73 orang (88,0%) pada faskes rujukan dan jumlah pasien neuropati sebanyak 55 orang (66,3%) pada faskes primer dan 66 orang (79,5%) pada faskes rujukan. Analisis data menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara kadar HbA1c dengan kejadian neuropati pada pasien DM di faskes primer (p= 0,448) dan faskes rujukan (p= 0,967).

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI