Limbah cair POME merupakan limbah yang berasal dari pengolahan minyak kelapa sawit. Besarnya industri kelapa sawit di Indonesia membuat jumlah dari  limbah cair POME menjadi tidak terkendali. Berdasarkan uji karakteristik awal limbah cair POME mengandung nilai kekeruhan ±200 NTU, nilai warna ±300 TCU, nilai BOD 2.634 mg.L dan nilai COD 4.520 mg/L. Tingginya kandungan pencemar dan zat organik pada limbah cair POME. Umumnya industri kelapa sawit hanya mengolah limbah cair POME dengan pengolahan konvensional. Namun pengolahan konvensional tidak cukup aman jika air hasil pengolahan tersebut dibuang ke badan air. Sehingga limbah cair POME memerlukan pengolahan alternatif agar limbah cair POME sesuai dengan standar baku mutu dan aman dibuang ke badan air. Penelitian ini menggunakan metode pengolahan alternatif yaitu dengan menggabungkan pengolahan air konvensional berupa unit filtrasi dan teknologi membran ultrafiltrasi. Variasi pada penelitian ini yaitu variasi media filter pada filtrasi dan variasi tekanan operasi pada membran Ultrafiltrasi. Hasil yang diperoleh adalah variasi media filter optimum dengan ketebalan 30 cm karbon aktif dan 10 cm pasir silika yang memiliki efisiensi penyisihan parameter kekeruhan 94,3%, warna 93%, BOD 75%, dan COD 65%. Kemudian pada proses hibrid filtrasi-UF didapatkan variasi tekanan optimum pada 2 bar dengan nilai fluks permeat 6,31 L/jam.m² dan efisiensi penyisihan parameter kekeruhan 96%, penyisihan warna 93%, penyisihan BOD 99,1% dan penyisihan COD 98,5%. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu semakin besar ketebalan karbon aktif dan semakin kecil tekanan operasi yang digunakan maka efisiensi penyisihan semakin besar.