Salah satu penyakit penting yang menyerang tanaman padi beras merah yaitu bercak coklat sempit (Cercospora oryzae). Pengendalian secara hayati merupakan alternatif yag perlu terus digali untuk menjadi solusi pengendalian ramah lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh waktu aplikasi dan pemberian Trichoberas, bakteri endofit, kulit jengkol dalam menekan penyakit bercak coklat sempit pada padi beras merah di lahan basah dan rumah kaca. Penelitian ini masing-masing menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 6 perlakuan yang diulang sebanyak 4 kali sehingga terdapat 24 satuan tanaman percobaan. Hasil penelitian di lahan menunjukkan perlakuan Trichoberas + bakteri endofit + larutan kulit jengkol yang diaplikasikan sebanyak tiga kali pada tanaman padi beras merah umur 60, 70 dan 80 hari dapat menurunkan persentase kejadian penyakit dan intensitas sebesar 90,63% dan 48,01% dengan perbandingan kontrol 95,95% dan 51,69%. Penelitian di rumah kaca menujukkan bahwa aplikasi Trichoberas + bakteri endofit + ekstrak kulit jengkol pada tanaman padi beras merah satu minggu sebelum inokulasi, saat nokulasi dan satu minggu setelah inokulasi dapat menghambat kejadian penyakit dan intensitas serangan dengan persentase 22,61% dan 6,25% dibandingkan dengan kontrol sebesar 37,48% dan 14,97% dengan efektivitas 14,87% dan 8,72%. Perlakuan Trichoberas + bakteri endofit + larutan kulit jengkol yang diaplikasikan sebanyak tiga kali pada tanaman padi beras merah umur 60, 70 dan 80 hari mampu meningkatkan jumlah bulir dan berat 1000 bulir yaitu 325 bulir dan 19,5 gram dari masing-masing kontrol yaitu 281, 75 bulir dan 13,25 gram. Hasil pengamatan tinggi tanaman pada fase generatif menunjukkan tidak berpengaruh nyata pada perlakuan aplikasi Trichoberas + bakteri endofit + larutan kulit jengko di lahan dan aplikasi Trichoberas + bakteri endofit + ekstrak kulit jengkol di lahan dan dirumah kaca yang menunjukan hasil bahwa perlakuan yang diberikan tidak mempengaruhi pertumbuhan bagi tinggi tanaman.