DIGITAL LIBRARY



JUDUL:HUBUNGAN KERAPATAN LAMUN DENGAN KELIMPAHAN JENIS IKAN PADA EKOSISTEM PADANG LAMUN DI PERAIRAN PULAU KERAYAAN KABUPATEN KOTABARU
PENGARANG:AYU ELIYANA
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2024-01-09


Padang lamun merupakan suatu hamparan tumbuhan lamun (seagrass) yang berkembang di mintakat pasang surut (intertidal) maupun subtidal membentuk padang luas dan dihuni oleh berbagai biota. Lamun memiliki peran yang besar dalam keberlangsungan hidup ikan yakni sebagai daerah pemijahan, daerah asuhan dan habitat bagi ikan dan biota laut lainnya. Selain itu, lamun juga memiliki fungsi sebagai penahan arus dan gelombang, pendaur zat hara, serta penyerap karbon. Segala bentuk perubahan di wilayah pesisir yang diakibatkan oleh aktivitas manusia secara tidak terkontrol dapat menimbulkan gangguan fungsi sistem ekologi padang lamun, sehingga fenomena ini akan berpengaruh terhadap hilangnya unsur lingkungan bagi biota laut khususnya ikan. Tujuan peneltian ini adalah untuk mengetahui kondisi kerapatan lamun, kelimpahan ikan, kondisi lingkungan fisika - kimia perairan, serta hubungan kerapatan lamun dengan kelimpahan ikan pada ekosistem lamun di Pulau Kerayaan. Metode yang digunakan untuk pengamatan lamun yaitu menggunakan transek kuadrat ukuran 50 x 50 cm yang diletakaan sepanjang 50 m ke arah laut, sedangkan untuk pengamatan ikan dilakukan menggunakan jaring insang (gill net) dengan panjang 50 m. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada lokasi penelitian ditemukan 5 spesies lamun dengan kerapatan jenis lamun berkisar antara 0,6 – 176,36 ind/m2 dengan kerapatan tertinggi pada jenis Halophila ovalis serta terendah pada Enhalus acoroides. Adapun jenis ikan yang didapatkan pada lokasi penelitian sebanyak 12 spesies dengan kelimpahan ikan yang berkisar 0,52 – 1,15 ind/m2 dengan kelimpahan tertinggi berada pada Stasiun 1 dan kelimpahan terendah pada Stasiun 3. Hasil pengukuran kondisi parameter fisika – kimia perairan yang memenuhi rata-rata baku mutu yakni adalah suhu, pH, DO, kedalaman. Sedangkan yang tidak memenuhi rata-rata baku mutu adalah parameter kecerahan dan salinitas. Berdasarkan analisis korelasi antara kerapatan lamun dengan kelimpahan ikan didapatkan nilai r = 0,894 dengan signifikansi melebihi 0,05 atau 5%. Hal ini menunjukkan bahwa kerapatan lamun dengan kelimpahan ikan tidak memiliki hubungan yang signifikan.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI