COVID-19 merupakan penyakit menular yang menjadi masalah besar di seluruh dunia. Obat antiviral COVID-19 memiliki berbagai kontraindikasi pada berbagai kalangan sehingga alternatif terapi SARS-CoV-2 terus mengalami perkembangan. Tanaman Katuk (Sauropus androgynus) memiliki kandungan senyawa aktif flavonoid yang bersifat antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas dalam tubuh. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui senyawa aktif flavonoid daun katuk (Sauropus androgynus) dan mempelajari mekanisme interaksi (molecular docking) senyawa flavonoid tersebut terhadap protein NSP1 SARS-CoV-2 serta membandingkannya dengan obat antiviral dan antiseptik. Analisis dilakukan secara in silico menggunakan software HEX 8.0.0 Cuda untuk mendapatkan energi total dan software AutoDock Vina untuk mendapatkan nilai binding energy. Setelah itu dilakukan analisis interaksi antara ligan dengan reseptor menggunakan software Discovery Studio 4.1. Hasil analisis in silico senyawa aktif flavonoid dalam daun katuk (Sauropus androgynus) yaitu afzelin, kaempferol, dan trifolin dapat berinteraksi dengan protein NSP1 dan afzelin paling berpotensi dalam menghambat NSP1 SARS-CoV-2 dibandingkan obat antiviral COVID-19 dan antiseptik. Dengan demikian, daun katuk memiliki potensi sebagai alternatif obat dan antiseptik untuk menangani COVID-19.

Kata-kata kunci: COVID-19, flavonoid, daun katuk, Sauropus androgynus, NSP1, SARS-CoV-2