Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses bantuan hukum di LKBH ULM dalam menyelesaikan perkara anak yang berkonflik dengan hukum. Dan untuk mengetahui kendala-kendala apa saja yang dihadapi LKBH ULM dalam menyelesaikan perkara anak yang berkonflik dengan hukum. Penelitian ini merupakan penelitian empiris, yaitu penelitian yang berfokus pada pengumpulan data dan informasi melalui observasi langsung, wawancara, survei, atau analisis data yag dapat diverifikasi dalam konteks hukum. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif.

Menurut hasil penelitian skripsi ini menunjukkan bahwa: Pertama, Pelaksaan bantuan hukum oleh LKBH ULM dalam penyelesaian perkara anak yang berkonflik dengan hukum bisa dilakukan melalui proses diversi dan proses persidangan. Pada proses diversi LKBH ULM berperan sebagai pendamping dan penghubung antar anak yang terlibat dengan pihak-pihak terkait dalam proses diversi, menjelaskan hak-hak hukum yang dimiliki anak, membantu dalam pemahaman atas proses hukum, menjawab pertanyaan terkait hukum, serta memberikan nasihat serta arahan yang dibutuhkan. Pada proses persidangan LKBH ULM akan memberikan bantuan hukum berupa pendampingan mulai dari proses penyidikan hingga putusan inkracht. Selain memberikan pendampingan LKBH ULM juga akan menyiapkan argument yang kuat dalam pembelaan. Kedua, Kendala yang dihadapi oleh LKBH ULM dalam menyelesaikan perkara anak yang berkonflik dengan hukum seringkali tidak berasal dari pihak LKBH ULM itu sendiri, melainkan lebih sering muncul dari pihak klien yang meminta bantuan hukum. Pihak pemohon bantuan hukum sering kali kesulitan dalam memperoleh surat keterangan tidak mampu, sebuah dokumen penting yang diperlukan sebagai syarat dalam permohonan hukum. Sebagian klien mungkin tidak memahami langkah-langkah yang harus diambil atau dokumen apa yang dibutuhkan,dan klien kesulitan untuk memenuhi persyaratan administratif.