Latar Belakang: Lansia sering mengalami masalah kesehatan salah satunya adalah gangguan kualitas tidur. Salah satu intervensi non-farmakologis untuk gangguan kualitas tidur yaitu dengan intervensi pijat refleksi kaki.

Tujuan: Mengetahui pengaruh pijat refleksi kaki terhadap kualitas tidur lansia di PPRSLU Budi Sejahtera Provinsi Kalimantan Selatan

Metode: Penelitian eksperimental dengan one group pre and post test tanpa kelompok pembanding dengan menggunakan teknik concecutive sampling yang dilakukan pada 20 responden lansia di PPRSLU Budi Sejahtera  Provinsi Kalimantan Selatan. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner PSQI yang di ukur sebelum dan sesudah intervensi. Responden diberikan intervensi pijat refleksi kaki selama 1 bulan dengan jumlah 8 kali pemijatan. Dalam 1 minggu dilakukan 2 kali terapi yaitu hari Senin dan Kamis dalam durasi 10 menit di setiap jam 3 – 6 sore. Data di analisis menggunakan uji Wilcoxon.

Hasil: Terdapat pengaruh pijat refleksi kaki terhadap kualitas tidur lansia di PPRSLU Budi Sejahtera Provinsi Kalimantan Selatan. Pre-test menunjukkan bahwa sebanyak 20 orang (100%) dengan kualitas tidur buruk dan post-test mayoritas responden mengalami peningkatan kualitas tidur menjadi baik sebanyak 17 orang (85%). Sehingga kualitas tidur lansia dengan hasil (p-value<0,001, α=0,05).

Diskusi: Terapi pijat refleksi kaki ini bisa diterapkan pada semua kalangan usia khususnya pada lansia yang dapat meningkatkan sekresi hormon seperti dopamin dan serotonin, yang berperan dalam menciptakan senang dan bahagia sehingga terjadi peningkatan kualitas tidur menjadi lebih baik. Pijat refleksi dapat merilekskan tubuh sehingga tidur terasa akan lebih nyenyak.

Kata kunci: Kualitas Tidur, Lansia, Pijat Refleksi Kaki