DIGITAL LIBRARY
JUDUL | : | PENERAPAN SANKSI TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PERUSAKAN EKOSISTEM, PERDAGANGAN DAN PERBURUAN SATWA YANG DILINDUNGI | |
PENGARANG | : | IKHWANNOOR HIDAYATULLAH | |
PENERBIT | : | UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT | |
TANGGAL | : | 2024-01-12 |
Eksploitasi terhadap keanekaragaman hayati, penebangan liar, konversi kawasan hutan
menjadi areal lain, perburuan dan perdagangan liar adalah beberapa faktor yang
menyebabkan terancamnya keanekaragaman hayati. Untuk mendorong usaha penyelamatan
sumber daya alam yang ada, dan adanya realitas meningkatnya keterancaman dan kepunahan
sumber daya hayati, maka ditetapkan adanya status kelangkaan suatu spesies.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya (KSDAHE) merupakan peraturan perundang-undangan yang mengatur
tentang tindak pidana perusakan ekosistem, perdagangan, dan perburuan satwa yang
dilindungi. Namun, pengaturan sanksi dalam UU KSDAHE masih memiliki beberapa
kelemahan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut, disarankan agar UU KSDAHE
direvisi. Revisi tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti menetapkan minimal
penjara dan denda, menambahkan hukuman untuk memperbaiki ekosistem atau satwa yang
dirugikan, meningkatkan hukuman yang dijatuhkan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan sanksi terhadap pelaku tindak pidana
perusakan ekosistem, perdagangan, dan perburuan satwa yang dilindungi. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian yuridis normatif dengan Pendekatan Perundang-undangan
(Statute Approach), Pendekatan kasus (Case Approach), dan Pendekatan konseptual
(Conceptual Approach), menggunakan bahan hukum primer, sekunder dan bahan non
hukum.
Kata kunci (keyword) : Sanksi Pidana, Sumber Daya Alam, Double Track System, Satwa
Liar, Ekosistem
NO | DOWNLOAD LINK |
1 | FILE 1 |
File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI