DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Prarancangan Pabrik Dimetil Eter dari Metanol dengan Proses Dehidrasi Metanol Kapasitas 60.0000 Ton/Tahun
PENGARANG:NUR MALIYAH
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2024-01-15


Pembangunan industri di Indonesia merupakan salah satu bagian dari pembangunan ekonomi jangka panjang yang akan memperkokoh struktur ekonomi. Dimetil eter (DME) merupakan senyawa eter yang paling sederhana. DME adalah suatu senyawa organik dengan rumus kimia CH3OCH3 yang dapat dihasilkan dari pengolahan gas bumi, hasil olahan dan hidrokarbon lain. Dimetil eter digunakan dalam industri kimia seperti sebagai bahan pendorong (propellant) untuk produk aerosol, sebagai bahan bakar pembangkit listrik, sebagai bahan bakar sektor rumah tangga, sebagai bahan baku industri, sebagai bahan bakar transportasi dan sebagai bahan baku kimia. Dengan demikian, kebutuhan dimetil eter di Indonesia meningkat seiring berjalanya waktu. Pembangunan pabrik dimetil eter diharapkan dapat mengurangi ketergantungan indonesia terhadap impor dan memenuhi kebuthan dimetil eter. Proses pembuatan dimetil eter menggunakan proses dehidrasi metanol dengan bantuan katalis alumina (Al2O3) pada tekanan 11 atm dan suhu 250°C dengan menggunakan reaktor fixed-bed. Produk dari reaktor selanjutnya dialirkan menuju flash drum, hasil dari atas menara berupa dimetil eter dengan kemurnian 99,9% dengan tekanan 1atm dan ditampung ke dalam tangki penyimpanan produk dimetil eter, sedangkan hasil bawah dimetil eter akan dialirkan menuju distilasi-01, hasil atas dari distilasi-01 disimpan di wwtp dan hasil bawah merupakan recyle metanol untuk diumpankan kembali untuk reaktor. Pabrik akan didirikan di Bontang, provinsi Kalimantan Timur dimana lokasi pabrik dekat dengan sungai Guntung Bontang, sehingga sumber air untuk unit utilitas berasal dari sungai tersebut. Pemasaran dimetil eter diutamakan untuk konsumsi dalam negeri dan juga dipasarkan keluar negeri. Bentuk perusahaan berupa Perseroan Terbatas (PT) dengan sistem organisasi line dan staff. Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian menurut jamkerja yang terdiri dari shift dan non shift dengan tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 117 orang. Adapun hasil analisa ekonomi memberikan hasil investasi modal total (TCI) adalah sebesar Rp 6.734.679.071.498,42 dan diperoleh hasil penjualan yaitu sebesar Rp 18.600.000.000.000,00. Selain itu diperoleh juga Return of Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 51% dan Return of Investment (ROI) sesudah pajak sebesar 33%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak yaitu 1,52 tahun dan Pay Out Time (POT) sesudah pajak sebesar 2,09 tahun. Sehingga diperoleh Break Event Point (BEP) sebesar 43% dan Shut down point (SDP) sebesar 22%. Berdasarkan pertimbangan hasil evaluasi tersebut, maka pabrik dimetil eter dengan kapasitas 60.000 ton/tahun ini layak untuk didirikan.

Kata kunci : Alumina, dehidrasi metanol, dimetil eter (DME), metanol, reactor fixed-bed

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI