Objek wisata kerbau rawa memilki daya tarik wisata alam dengan keunikan

tersendiri, keunikannya ini membuat wisata kerbau rawa pernah tersohor dan 

menjadi agenda wisata tahunan sampai banyak wisatawan asing yang tertarik untuk 

datang. Namun, objek wisata yang sudah populer pada tahun 1996 - 1998 ini sudah 

tidak beroperasi lagi. Untuk itu diperlukan strategi pengembangan objek wisata 

kerbau rawa agar bisa bangkit dan bersaing lagi. Metode penelitian yang digunakan 

yaitu deskriptif kuantitatif yang dilaksanakan di Desa Bararawa, Kecamatan 

Paminggir, Kabupaten Hulu Sungai Utara. Populasi dalam penelitian ini adalah 

masyarakat lokal Desa Bararawa, Kecamatan Paminggir, Kabupaten Hulu Sungai 

Utara. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive 

sampling dengan jumlah 92 responden. Metode pengambilan data yaitu observasi, 

angket (kuesioner) dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah 

dengan menggunakan analisis SWOT. Berdasarkan hasil penelitian kondisi objek 

wisata kerbau rawa berada dalam kuadran III, strategi yang dijalankan strategi WO

(Weaknesses-Opportunities) yang berarti dalam pengembangan objek wisata kerbau 

rawa dituntut mampu memanfaatkan peluang yang ada dengan cara meminimalkan 

kelemahan-kelemahan yang dimiliki. Sehingga strategi yang diterapkan adalah 

mendukung strategi turnaround.

Kata Kunci: Wisata Kerbau Rawa, Analisis SWOT, Strategi Pengembangan