Polutan dari industri pertanian di Kalimantan Selatan mayoritas diproduksi oleh limbah kelapa sawit atau Palm Oil Mill Effluent (POME) yang memiliki potensi pencemaran tinggi. Pengolahan limbah POME menjadi air bersih dengan menggunakan membran merupakan sebuah solusi untuk mengatasi permasalah air. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik POME serta menganalisis perbandingan kinerja membran ultrafiltrasi hollow fiber PVDF dan ultrafiltrasi flat sheet poliamida terhadap reduksi nilai pH, warna, kekeruhan, BOD, dan COD. Membran flat sheet dibuat dengan mengguankan nylon-66 dan membran hollow fiber menggunakan polivinyleden flouride (PVDF). Karakteristik POME memiliki rata-rata pH, warna, kekeruhan, COD, dan BOD yakni 7,49, 3.071,33 PtCo, 141,25 NTU, 8.837 mg/L, dan 3.969,79 mg/L. Selain itu, kinerja proses ultrafiltrasi mampu mereduksi POME. Berdasarkan penelitian penyisihan parameter warna, kekeruhan, BOD, dan COD oleh membran hollow fiber PVDF lebih efektif yakni 60,49%, 99,84%, 75%, 63,15%, dan 63,15% jika dibandingkan dengan membran hollow fiber poliamida yakni 37,33%, 99,61%, 55%, 47,37%. Nilai pH membran hollow fiber PVDF berkisar 7,33-7,37 sedangkan membran flat sheet poliamida berkisar 7,33-7,37. Parameter pH tidak dipengaruhi oleh membran. Oleh karena itu, pengolahan POME dengan menggunakan membran dapat menjadi solusi yang efektif untuk mengatasi pencemaran air. 

Kata kunci: Flat sheet, Hollow fiber, Limbah Kelapa Sawit, Membran, POME, Ultrafiltrasi