DIGITAL LIBRARY
JUDUL | : | PEMANFAATAN PARUPUK (Phragmites sp) DAN KAYU GALAM (Melaleuca sp) UNTUK PEMBUATAN BIOBRIKET SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF | |
PENGARANG | : | ABRAN | |
PENERBIT | : | FAKULTAS PERTANIAN | |
TANGGAL | : | 2017-11-06 |
ABRAN, Pemanfaatan Parupuk (Phragmites sp) Dan Kayu Galam (Melaleuca sp)
Untuk Pembuatan Biobriket Sebagai Bahan Bakar Alternatif, dibawah bimbingan
Ibu Susi, S.TP, M.Si dan Ibu Lya Agustina, S.TP, M.Si
Potensi Tumbuhan Parupuk masih banyak tumbuh dalam hamparan di wilayah Sei Hambawang, Kec. Sebangau Kuala, Kab. Pulang Pisau, Kalimantan tengah, yang belum dimanfaatkan secara optimal. Bagi masyarakat rawa, kayu galam mempunyai arti sangat penting sebagai sumber kayu bakar, bahan bangunan rumah dan juga tiang pancang atau patok untuk bangunan gudang. Hal ini tidak terjadi pada kulit galam yang sudah dikupas dibiarkan saja menumpuk menjadi limbah. Untuk mengatasi peningkatan limbah dari kulit galam maka perlu upaya pemanfaatan kulit galam menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Kulit galam yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif, dengan mengubahnya menjadi biobriket. Sedangkan dalam kayu galam mengandung komponen holoselulosa, lignin dan pentosa, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan biobriket.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan perbandingan parupuk dengan kayu galam, atau parupuk dengan kulit galam yang tepat untuk menghasilkan biobriket dengan nilai kalor yang tinggi. Penelitian ini dilaksanakan mulai Maret - Juni 2017. Metode yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) faktorial 2 faktor dimana faktor pertama jenis bahan pembuat biobriket (parupuk dengan kayu galam dan parupuk dengan kulit galam) dan faktor kedua yaitu perlakuan perbandingan bahan (70:30, 60:40, 50:50, 40:60, 30:70) dengan masing- masing konsentrasi perekat tapioka (10%) yang digunakan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada kedua perlakuan tersebut dengan perbandingan bahan yang berbeda maka memiliki hasil nilai kalor yang berbeda pula, nilai kalor biobriket yang lebih tinggi dihasilkan pada biobriket parupuk dan kayu galam, sedangkan biobriket parupuk dan kulit galam nilai kalornya lebih rendah. Hasil perlakuan terbaik dalam penelitian ini dihasilkan 60:40 perbandingan antara parupuk dan kayu galam yang menghasilkan nilai kalor 6.333,39 Cal/g, kadar air 2,69%, kadar abu 3,37%, kadar zat terbang 53,46 %, densitas 0.31 g/cm3 , kemudahan terbakar 2,83 detik/g dan lama bakar 0,12 g/menit.
Kata Kunci: Parupuk, Kayu Galam, Kulit Galam dan Biobriket
NO | DOWNLOAD LINK |
File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI