DIGITAL LIBRARY



JUDUL:PENGARUH AIR SUNGAI (pH < 7) DAN AIR LAUT TERHADAP NILAI CBR TANAH LATERIT
PENGARANG:KHAIDIR
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2024-01-17


Air dalam campuran pemadatan tanah berfungsi sebagai unsur pembasah dan pelumas saat dilakukan pemadatan. Salinitas dan pH air mempengaruhi perilaku tanah khususnya tanah lempung. Kondisi dilapangan mengakibatkan air dekat konstruksi yang digunakan dalam pencampuran dan pemadatan dengan pH dan salinitas yang beragam. Banjir dan pasang surut air juga mengakibatkan tanah yang dipadatkan dapat terendam yang mengakibatkan perubahan kekuatan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh air  sungai (pH < 7) dan air laut terhadap sifat-sifat tanah laterit.

Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental dengan tanah laterit berbutir kasar dari Kecamatan Bungur dan berbutir halus dari Kayu Abang Kec. Tambang Ulang yang dicampur dengan air ledeng, air laut dari Kecamatan Kusan Hilir, air sungai Puntik Luar Kec. Mandastana dan air sungai Benua Raya Kec. Bati-bati. Pengujian yang dilakukan adalah analisa ditribusi ukuran butir, berat jenis, batas-batas konsistensi tanah (atterberg limit test), pemadatan standar, pemadatan modified, kuat tekan bebas tanah dan CBR laboratorium dengan rendaman.

Hasil penelitian memperlihatkan terjadi pengaruh terhadap sifat-sifat tanah akibat air tersebut. Batas cair dan batas plastis mengalami penurunan akibat pengaruh air laut dan air sungai Benua Raya dan pengalami kenaikan akibat pengaruh keasaman air sungai Puntik Luar. Kepadatan kering maksimum terjadi kenaikan akibat pengaruh air laut dan air sungai Benua Raya dan kadar air optimum mengalami penurunan dan berlaku sebaliknya akibat pengaruh air sungai Puntik Luar. Nilai qu max juga terjadi kenaikan akibat pengaruh air laut dan air sungai Benua Raya dan mengalami penurunan akibat pengaruh air sungai Puntik Luar. Pada tanah laterit Kec. Bungur, penurunan CBR rendaman akibat pengaruh air laut Kec. Kusan Hilir sebesar 58 % dan 57 %, akibat pengaruh air sungai Puntik Luar sebesar 7 % dan 40 % dan akibat pengaruh air sungai Benua Raya Kec. Bati-bati sebesar 61 % dengan pemadatan standar dan modified. Pada tanah laterit Kayu Abang Kec. Tambang Ulang, penurunan CBR rendaman akibat pengaruh air laut Kec. Kusan Hilir sebesar 59 % dan 60 %, akibat pengaruh air sungai Puntik Luar sebesar 47 % dan 48 % dan akibat pengaruh air sungai Benua Raya Kec. Bati-bati sebesar 62 % dan 64 % dengan pemadatan standar dan modified.

Kata kunci: tanah laterit, salinitas, pH < 7, CBR , air laut, air sungai

 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI