Pembuatan biobriket telah dilakukan dengan memanfaatkan sisa hasil pengolahan teh yang bersumber dari pabrik pengolahan teh yakni fluff teh. Pembuatan biobriket dilakukan dengan menggunakan perekat getah damar dan pencelupan pada minyak jelantah. Tujuan dari penelitian ini yaitu mendapatkan data ilmiah bahan fluff teh sebelum pirolisis dan sesudah pirolisis (biochar fluff teh) terhadap analisis kadar air, kadar abu, volatile matter, fixed carbon, nilai kalor, analisis CHN, gugus fungsi (FTIR), dan morfologi (SEM). Sedangkan uji propertis biobriket dari fluff teh dilakukan uji laju pembakaran, densitas, dan kuat tekan. Penelitian ini menggunakan pendekatan Response Surface Methodology (RSM) model Box-Behnken Design (BBD) dengan tujuan untuk mendapatkan kondisi optimum pembuatan biobriket fluff teh. Kondisi optimum pembuatan biobriket fluff teh didapatkan pada ukuran partikel 850 mikron, konsentrasi perekat 11%, dan waktu pencelupan selama 5 menit dengan nilai prediksi yang dihasilkan untuk kadar air sebesar 3,53%, kadar abu sebesar 5,65%, volatile matter sebesar 14,75%, fixed carbon sebesar 76,14%, nilai kalor sebesar 7.796,37 kal/g, laju pembakaran sebesar 0,11 g/menit, densitas sebesar 1,22 g/cm³, dan kuat tekan sebesar 35,57 N/cm². Dari hasil verifikasi model didapatkan kadar air sebesar 3,44%, kadar abu sebesar 6,01%, volatile matter sebesar 15,22%, fixed carbon sebesar 75,34%, nilai kalor sebesar 7.609,03 kal/g, laju pembakaran sebesar 0,10 g/menit, densitas 1,15 g/cm³ dan kuat tekan sebesar 45,62 N/cm². Berdasarkan hasil verifikasi yang diperoleh bahwa biobriket dari fluff teh terutama pada nilai kadar air, kadar abu, dan nilai kalor menunjukkan nilai yang sudah memenuhi SNI 01-6235-2000, sedangkan volatile matter dan fixed carbon menunjukkan nilai yang sudah memenuhi standar kualitas mutu Jepang. Hasil tersebut menunjukkan bahwa proses pembuatan biobriket dari biochar fluff teh dengan getah damar dan pencelupan minyak jelantah telah berhasil.