Pelecehan seksual terhadap anak dapat terjadi di lingkungan sekitar, seperti oleh orang-orang yang dianggap bisa menjaga anak seperti pengasuh anak, guru, tetangga, atau bahkan keluarga. Anak-anak masih memiliki keterbatasan dalam kemampuan penilaian untuk membedakan antara tindakan yang baik dan yang buruk sehingga menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat karena kejahatan pelecehan seksual terus berkembang dan seringkali menyasar anak-anak sebagai korbannya. Tindak pidana pelecehan seksual terhadap anak adalah dalam Putusan Perkara Nomor: 338/Pid.Sus/2021/PN Bgl. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui dan menganalisis alasan hakim memutus dan menjatuhkan pidana penjara selama 7 tahun dalam Putusan Nomor 338/Pid.Sus/2021/PN Bgl dan untuk mengetahui dan menganalisis Putusan Nomor 338/Pid.Sus/2021/PN Bgl. telah memenuhi nilai Asas Keadilan, Kemanfaatan, dan Kepastian Hukum. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif menggunakan sifat penelitian preskriptif analisis dan dengan tipe penelitian studi putusan pengadilan.

Hasil penelitian ini adalah: Pertama, Alasan hakim memutus dan menjatuhkan pidana penjara 7 (tujuh) tahun dalam Putusan Nomor 338/Pid.Sus/2021/PN Bgl terhadap Terdakwa adalah karena perbuatan Terdakwa telah memenuhi unsur-unsur pidana dalam rumusan pasal dan telah dibuktikan oleh Majelis Hakim serta dibuktikan dengan keterangan saksi-saksi, Terdakwa, dan bukti-bukti yang diajukan ke muka persidangan. Namun, penjatuhan pidana tersebut kepada Terdakwa termasuk dalam kategori hukuman ringan dan tidak sebanding dengan kerugian serta penderitaan yang dialami oleh Anak Korban sebagai korban kejahatan seksual. Kedua, Putusan Nomor 338/Pid.Sus/2021/PN Bgl hanya memenuhi nilai asas kepastian hukum tanpa memperhatikan nilai asas keadilan bagi pihak Anak Korban dan asas kemanfaatan bagi kedua belah pihak.

Kata Kunci: Anak, Pelecehan Seksual, Pidana