Model agroforestry identik dengan nilai-nilai ekologis, dimana model tersebut dipraktekkan oleh petani di Desa Tiwingan Baru Kabupaten Banjar. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, dengan jenis penelitian fenomenologi dan sifat penelitian deskriptif. Subjek penelitian ini adalah petani kopi di Desa Tiwingan Baru. Pengumpulan data penelitian dilakukan melalui observasi, wawancara semiterstruktur, dan pendokumentasian. Data dianalisis menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani kopi Desa Tiwingan Baru menerapkan praktik pertanian agroforestri. Penerapan praktik agroforestri tersebut mengandung pemikiran ekologis yang mampu menjaga keberlanjutan ekosistem hutan Desa Tiwingan Baru, serta memanifestasikan etika lingkungan hidup ekofeminisme, yakni mengedepankan kepedulian dan kasih sayang terhadap alam. Ditinjau dari konsep sustainable development, maka praktik pengelolaan hutan tersebut mampu menciptakan sebuah model pembangunan yang mampu: melindungi hutan dari degradasi lingkungan dengan praktik pertanian baik yang berkelanjutan; menggantikan komoditas pertanian yang buruk bagi ekosistem; dan, menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pembentukkan kelembagaan yang mendukung proses sosial ekonomi masyarakat. Model pengelolaan hutan melalui agroforestry kopi yang diimplementasikan masyarakat di Desa Tiwihan Baru penting direplikasi sebagai model pengelolaan hutan yang adil dan bekerlanjutan.