Situs Lewu Mariang Pangantuhu di Desa Kalahien, Kalimantan Tengah, adalah sebuah bangunan berbentuk rumah kecil berwarna merah yang berisikan sandung nenek moyang masyarakat Dayak Dusun Witu. Situs ini sangat penting bagi masyarakat Dayak Dusun Witu karena memiliki nilai sejarah, kebudayaan, dan agama yang tinggi bagi masyarakat tersebut. Oleh karena itu masyarakat dengan giat melakukan upaya pelestarian situs ini. Upaya pelestarian situs ini tidak hanya dilakukan oleh masyarakat, tetapi juga melibatkan berbagai pihak lainnya.

Penelitian ini bertujuan mendokumentasikan sejarah situs ini, menganalisis peran masyarakat Dayak Dusun Witu dan pihak lain dalam pelestarian situs, serta mengidentifikasi hambatan yang dihadapi dalam menjaga keberlanjutan pelestarian. Metode penelitian menggunakan metode sejarah yang terdiri dari empat tahap yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi.

Hasil penelitian ini mencakup sejarah pembentukan situs Lewu Mariang Pangantuhu, berbagai tahapan perkembangannya, dan mengulas upaya-upaya konkret yang telah dan sedang dilakukan untuk melestarikan keberlangsungan situs bersejarah ini. Peran kolaboratif masyarakat dan pihak lain terbukti penting dalam menjaga keberlanjutan pelestarian. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu situs Lewu Mariang Pangantuhu adalah warisan budaya yang berharga dan mendalam yang memerlukan upaya pelestarian berkelanjutan. Peran aktif masyarakat Dayak Dusun Witu bersama dengan pihak lainnya telah membantu dalam menjaga dan merawat situs ini.