Di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi global, Indonesia tetap menonjol dengan pertumbuhan ekonomi yang kuat, didukung oleh seluruh komponen Produk Domestik Bruto (PDB). Provinsi Kalimantan Selatan, yang juga dikenal sebagai gerbang Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, memiliki kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah, seperti emas, bijih besi, batubara, mineral, minyak, dan hasil hutan. Faktor-faktor ini memberikan peluang besar bagi Provinsi Kalimantan Selatan untuk mengembangkan aktivitas ekonominya. Tujuan dari penelitian ini adalah membentuk model Regresi Data Panel Dinamis pada pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalimantan Selatan menggunakan estimasi GMM Arellano-Bond, menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di provinsi tersebut, serta menganalisis efek jangka pendek dan jangka panjang dari variabel penelitian terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalimantan Selatan. Data yang digunakan berasal dari Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Selatan, melibatkan 13 kabupaten/kota dalam periode 2018-2022. Variabel endogen dalam penelitian ini adalah pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalimantan Selatan, sementara variabel eksogen melibatkan jumlah penduduk, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi pada lag-1 berpengaruh signifikan dengan koefisien negatif sebesar -0.2824. Selain itu, jumlah penduduk memberikan pengaruh positif dan signifikan pada pertumbuhan ekonomi dengan efek jangka pendek sebesar 19.75% dan efek jangka panjang sebesar 15.4%. IPM juga memberikan kontribusi positif dan signifikan dengan efek jangka pendek sebesar 51.06% dan efek jangka panjang sebesar 39.81%.