Penyakit bercak daun akibat Cercospora oryzae merupakan penyakit yang banyak menyerang tanaman padi beras merah di lahan basah. Upaya meminimalisir serangan penyakit tanpa merusak lingkungan jadi tuntutan, sehingga diperlukan solusi lain yang lebih bersahabat seperti pengendalian secara hayati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu aplikasi pemberian larutan PGPR dan Trichoberas dalam mengendalikan penyakit bercak daun pada tanaman padi merah di lahan basah dan bagaimana pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman.Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 6 perlakuan dengan pengulangan sebanyak 4 kali dan total terdapat 24 satuan percobaan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa PGPR dan Trichoberas memiliki kemampuan yang sama dalam menekan keparahan penyakit bercak daun Cercospora sp., namun kombinasi antara PGPR dan Trichoberas dapat meningkatkan kemampuan dalam menekan serangan pada daun. Waktu aplikasi kombinasi antara PGPR dan Trichoberas pada saat 60 hari (68,67%) memiliki kemampuan lebih efektif dibanding dengan aplikasi pada saat umur tanaman 70 hari (71,89%) dan 80 hari (71,78%). Intensitas Penyakit menunjukan kombinasi PGPR dan Trichoberas aplikasi pada umur 60 hari(20,16%) merupakan nilai terendah jika dibandingkan dengan perlakuan lain, bahkan lebih baik dibanding tanaman  kontrol (26,68%) yang menunjukan nilai intensitas penyakit tertinggi. Pengamatan tinggi tanaman tidak memperlihatkan perbedaan antar perlakuan dan bahkan juga dibanding tanaman kontrol. Namun, aplikasi kombinasi PGPR dan Trichoberas pada saat tanaman berumur 60 hari menunjukkan pengaruh perlakuan terhadap jumlah bulir per malai yakni sebesar  308,75 bulir per malai dibanding kontrol hanya sebesar 256,00 bulir/malai. Terbukti meningkatkan berat 1000 bulir sebesar 20,0 g dibanding tanaman kontrol hanya 12,8 g.

Kata kunci :PGPR, Trichoberas, Cercospora oryzae, Padi Merah.