Penelitian ini bertujuan menilai kinerja keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara,  faktor penghambat kinerja keuangan dan upaya dalam meningkatkan kinerja keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara tahun anggaran 2016-2022. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Data yang diolah adalah Laporan Keuangan Pemerintah Daerah tahun anggaran 2016-2022 yang diperoleh dari Kantor Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara. Metode yang digunakan pada analisis ini data model miles dan huberman untuk menganalisis kinerja keuangan daerah adalah dengan menganalisis rasio keuangan, rasio pendapatan daerah dan rasio belanja daerah yang terdiri dari, Rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio leverage, Analisis Pertumbuhan, Analisis Efektivitas, Rasio Derajat Desentralisasi, Rasio Ketergantungan Keuangan Daerah, Rasio Kemandirian Keuangan Daerah, Rasio Efisiensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  rasio keuangan yaitu rasio likuiditas dan solvabilitas memiliki nilai yang baik yaitu di atas 1 dan rasio leverage yang nilainya di bawah 1. Kinerja Keuangan Kabupaten Hulu Sungai Utara tahun 2016-2022 menggunakan rasio derajat desentralisasi masih dikatakan rendah yaitu 10%. Pada rasio ketergantungan keuangan daerah berdasarkan nilai rata-rata Kabupaten Hulu Sungai Utara masih bergantung Sumber pemerintah pusat. Pada rasio kemandirian keuangan daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara nilai rataratanya
 dapat dikatakan kurang mampu untuk melaksankan otonomi daerah, sedangkan pada rasio efektifitas Kabupaten Hulu Sungai Utara selalu mencapai target.

Kata Kunci: Kinerja Keuangan, Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, Rasio-Rasio Keuangan