PENGARUH DOSIS LARUTAN KITOSAN PADA SINTESIS KOMPOSIT ARANG-KITOSAN TERHADAP KEMAMPUANNYA DALAM MENGADSORPSI ZAT WARNA RHODAMINE B (Oleh: Andre Firman Agustiansyah; Pembimbing : Dahlena Ariyani, S.Si., M.S. dan Ahmad Budi Junaidi, S.Si., M.Sc.; 2024; 31 halaman)

Penelitian tentang pengaruh dosis larutan kitosan pada sintesis komposit arang- kitosan (arkit) terhadap kemampuannya dalam mengadsorpsinya zat warna rhodamine B telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik yang meliputi gugus fungsi, kadar air, dan stabilitas komposit arkit, serta mendapatkan data kemampuan komposit arkit dalam mengadsorpsi rhodamine B. Komposit arkit yang terdiri dari arang aktif dan kitosan dari berbagai rasio yang kemudian dianalisis pengaruh waktu kontak, pH, dan konsentrasi awal terhadap adsorpsi rhodamine B. Hasil karakterisasi menujukkan spektra FTIR pada komposit arkit bahwa telah terjadi interaksi antara arang aktif dan kitosan, hal tersebut dibuktikan dengan bilangan gelombang khas arang aktif dan kitosan yang muncul pada spektrum komposit arkit. Pengaruh waktu kontak dengan variasi waktu menunjukkan bahwa pada menit ke 60 tidak terjadi peningkatan, hal tersebut menyatakan bahwa adsorben telah mencapai titik jenuh. Pengaruh pH optimum menujukkan bahwa persentase adsorpsi tertinggi yaitu pada pH netral, terutama pada arkit 8:4, arkit 8:6, dan arkit 8:8. Berdasarkan hasil analisis, proses adsorpsi rhodamine B pada komposit arkit mengikuti isoterm Langmuir dengan kapasitas adsorpsi maksimum untuk arkit 8:2, arkit 8:4, arkit 8:6, dan arkit 8:8 berturut-turut sebesar 71,41; 49,01; 41,84; 37,59 mg/g. Hal tersebut menujukkan bahwa semakin tinggi dosis kitosan yang ditambahkan menyebabkan kemampuan adsorpsinya menurun.

Kata kunci: komposit arang-kitosa, adsorpsi, rhodamine B.