Kota Banjarmasin di Kalimantan Selatan, sebagai Kota Seribu Sungai menjadi pusat kota. Hal tersebut memicu urbanisasi yang membebani infrastruktur sungai. Banyaknya pembangunan rumah di tepi sungai mengakibatkan peningkatan sampah dan sedimen yang mengubah kota. Fenomena ini memengaruhi kemampuan sungai dalam menampung hujan, mengakibatkan genangan dan banjir ketika musim hujan. Beberapa sungai, menjadi fokus penelitian simulasi debit untuk memahami dan memprediksi perilaku sungai tersebut. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis dan melakukan simulasi debit eksisting Sungai Pangeran, Sungai Kuin, dan Sungai Kidaung.

Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis hidrologi dan hidrolika. Analisis hidrologi menghasilkan nilai hujan rancangan dengan metode analisis frekuensi. Sedangkan analisis hidrolika dilakukan untuk melakukan simulasi tinggi muka air serta genangan yang terjadi dengan menggunakan software HEC-GeoRAS dan HEC-RAS dengan kondisi eksisting dan mengabaikan pasang surut. Analisis penampang sungai, menjadi landasan utama dalam menyediakan data input yang akurat berdasarkan aliran sungai memanjang maupun melintang.

Berdasarkan hasil dari penelitian ini, dapat diketahui tinggi air maksimum, kedalaman, kecepatan, ketinggian muka air Sungai Pangeran, Sungai Kuin, dan Sungai Kidaung. Hasil utama dari penelitian ini adalah mengetahui besaran debit eksisting dengan current meter dan simulasi sungai pada Kala Ulang 2 dan 20 Tahun. Dari pemodelan yang sudah dibuat, saluran sungai melimpaspada kala ulang 2 dan 20 tahun karena kapasitas tampungan yang kurang baik. Namun, beberapa berhasil tertampung ketika kedalaman sungai ditambah 1 meter. Hasil simulasi dengan menggunakan aplikasi tersebut menunjukkan efektivitas dalam memodelkan karakteristik hidrologi sungai, untuk memahami dan memprediksi perilaku sungai serta potensi risiko banjir yang terkait.

Kata Kunci :  Banjir, Debit, HEC-RAS, HEC-GeoRAS, Sungai Pangeran, Sungai Kuin, Sungai Kidaung