DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Sebaran dan Keparahan Penyakit Gugur Daun pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis muell. Arg) di Kabupaten Barito Kuala
PENGARANG:MUHAMMAD RIFAI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2024-01-26


Beberapa tahun terakhir industri karet di Indonesia mengalami masalah karena tanaman karet terserang wabah penyakit gugur daun yang dapat menurunkan produksi lateks hingga 50 % bahkan sampai meranggas dan mati.  Pada tahun 2021, penyakit gugur daun mulai terdeteksi menyerang perkebunan karet di Kalimantan Selatan, namun belum dilaporkan pada perkebunan karet di Barito kuala. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran penyakit gugur daun karet pada tanaman karet di Kabupaten Barito Kuala. Metode yang digunakan adalah metode survei, pengambilan sampel dilakukan dengan stratified purposive random sampling dan membuat kuesioner sebagai data pendukung. Survei dilakukan di Kabupaten Barito Kuala pada empat Kecamatan sentra tanaman karet yang dipilih yaitu Kecamatan Wanaraya, Barambai, Marabahan dan Anjir Pasar, masing-masing kecamatan dipilih tiga desa. Setiap desa diambil sampel secara diagonal dengan masing masing titik sampel 25 pohon sehingga ada 125 pohon per desa dengan total wilayah sampel 12 desa. Sehingga dalam empat kecamatan ada 1.500 pohon yang diamati. Parameter yang diamati adalah kejadian dan keparahan penyakit gugur daun karet. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa penyakit gugur daun karet sudah tersebar pada seluruh lokasi pengamatan di Kabupaten Barito Kuala dengan tingkat kejadian penyakit 100% dan tingkat keparahan penyakit yang berbeda-beda. Tingkat keparahan penyakit gugur daun karet di Kabupaten Barito Kuala rata-rata cukup parah dengan rata-rata 65%. Tingkat keparahan di setiap lokasi bervariasi, mulai dari 48% di Desa Gandaria, Kecamatan Anjir Pasar, hingga 82% di Desa Kolam Kiri Dalam, Kecamatan Barambai. Di Kecamatan Barambai rata-rata tingkat keparahan penyakitnya sebesar 70%, di Kecamatan Wanaraya juga hampir sama yaitu 71%. Di Kecamatan Marabahan lebih rendah yaitu 66%. Kecamatan yang paling rendah adalah Kecamatan Anjir Pasar yang hanya 52%.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI