kesehatan masyarakat di tingkat nasional maupun global. Pada tahun 2021, angka keberhasilan pengobatan Tuberkulosis paru nasional mencapai 86,0%. Begitu pula dengan Provinsi Kalimantan Selatan, khususnya Kabupaten Banjar juga telah menunjukkan success rate yang sangat baik. Namun, kondisi berbeda ditunjukkan oleh Kecamatan Astambul yang memiliki success rate yang sangat rendah, yaitu hanya sebesar 7,35%.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara karakteristik individu dan standar pengobatan dengan hasil akhir pengobatan Tuberkulosis paru di Kecamatan Astambul tahun 2020-21. Desain studi pada penelitian ini adalah case control dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Sampel penelitian didapatkan dari data sekunder sebanyak 60 sampel dengan perbandingan kelompok kasus dan kontrol adalah 1:3. Hasil analisis bivariat menunjukkan nilai (p-value= 0,472) pada usia, (p-value= 0,001) pada jenis kelamin, (p-value= 0,206) pada pekerjaan, dan (p-value= 1,000) pada standar pengobatan. Kesimpulan penelitian adalah jenis kelamin merupakan satu-satunya variabel yang berhubungan terhadap hasil akhir pengobatan Tuberkulosis paru di Kecamatan Astambul tahun 2020-2021 karena memiliki nilai p-value< 0,0,5.

Kata Kunci: tuberkulosis paru, karakteristik individu, pengobatan